Tuhanlah Maha membolak-balikkan hati manusia.
Maka, ketika engkau dihadapkan dengan pilihan-pilihan, terutama pilihan-pilihan yang rumit, maka mintalah bimbingan Tuhan agar diberi jalan yang terbaik.
Bukankah keragu-raguan itu datangnya dari syetan?
Maka, mantapkan pilihanmu! Ilmu “menentukan pilihan” juga penting guna menangkal kesesatan dan kemungkaran.
Ketika kita dihadapkan pada 2 pilihan atau lebih agar tidak bingung maka pilihlah mana yang semakin mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Dan apabila dua duanya sama mendekatkan diri kepada tuhan maka pilihlah mana yang banyak mendatangkan manfaat untuk orang lain.
Yang sering disalah pahami, bahwa istikhara’ ini hanya dilakukan dengan
cara shalat dua ra’aat yang dikenal dengan shalat istikhara’. Padahal istikhara’
ini sangat luas maknanya dan ada bermacam cara melalukannya. Meminta pendapat teman,
keluarga, Kiai, juga bagian dari
istikhara’.
Ada juga ulama yang memberikan nasehat, bahwa ketika bermacam cara
istikhara’ mulai dari shalat dan meminta pendapat orang lain belum membuat hati
kita mantap, maka ambillah al-Qur’an, baca shalawat nabi tiga kali, an-naas
tiga kali, lalu mohonlah kepada Allah agar Ia memberikan petunjuk melalui
kalamullah.
Lalu bukalah mushaf al-Qur’an, dan bacalah ayat pertama di sudut
kanan paling atas. Jika itu adalah ayat-ayat tentang kebaikan, misal tentang
surga keimanan, maka lakukanlah apa yang menjadi niatmu. Dan sebaliknya, jika
itu adalah ayat-ayat ancaman, larangan, siksaan dan sejenisnya maka jangan
lakukan.
Cara seperti ini tentu tidak
tepat untuk memutuskan memilih Siti atau Zainab, Ahmad yang tampan atau
Ghufron yang kaya. Untuk soal memilih jodoh mungkin cukup dengan
shalat istikhara dan dialog dengan orang-orang di sekitar.
Semoga kita senantiasa mendapatkan bimbingan Allah dalam menentukan
pilihan!